RESOLUSI 2019 :
HIDUP SEHAT!!!

Sudahkah kalian menentukan resolusi untuk tahun 2019?

Setiap permulaan masuk ke tahun yang baru, setiap orang pasti akan menentukan resoluasi hidupnya yang akan diraih di tahun yang akan datang. Resolusi tersebut umumnya adalah harapan dari masing-masing individu yang ingin diraih di tahun yang akan datang. Sebagian besar resolusi yang umumnya diinginkan adalah resolusi tentang perjalanan karir, keuangan, pendidikan, dan bahkan tentang percintaan. Namun, apakah semua orang telah memikirkan resolusi tentang kesehatan mereka? Sepertinya belum. Berikut beberapa resolusi kesehatan yang bisa diterapkan untuk tahun 2019.

1. No plastik? No problem.

Sepanjang tahun 2018 banyak sekali kasus-kasus hewan yang mati yang disebabkan sampah plastik. Salah satunya yang sempat menghebohkan masyarakat Indonesia adalah kasus paus yang mati akibat menelan 5,9 kg sampah plastik yang terjadi di Wakatobi (CNN Indonesia, 2018) . Kasus tersebut menunjukan bahwa kondisi pencemaran plastik di perairan Indonesia kini sangat memprihatinkannya karena sudah mengganggu kehidupan organisme lain. Lantas, itu salah siapa? Tentu saja itu salah manusia yang saat kini seakan “kecanduan” untuk menggunakan plastik. Tidak hanya mencemarkan lingkungan, plastik-plastik yang berbentuk mikroplastik  ternyata telah mencemari garam dan ikan yang kita konsumsi (Ramadan, 2018) . Jadi, tidak ada salahnya jika pada tahun 2019 semua orang mulai memikirkan resolusi untuk mengurangi penggunaan platik, terutama kantong dan tas plastik. Penggunaan tas plastik dapat diganti dengan menggunakan tas berbahan kain yang dapat digunakan berulang-ulang. Jika diperkirakan, resolusi ini seharusnya dapat terwujud, karena mulai tahun 2019 sudah mulai beberapa pemerintah daerah mengeluarkan peraturan pembatasan penggunaan plastik, seperti di Bekasi dan kota Denpasar. Jadi, dengan peraturan tersebut warga seharusnya lebih terdorong untuk mengurangi penggunaan platik.

2. Ayo lakukan GERMAS lebih giat!

GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan tindakan yang dilakukan oleh segenap masyarakat dengantujuan menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Germas dapat dilaksanakan dengan melakukan aktifitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban (Kemenkes RI, 2016). Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak bermunculan teknologi dan inovasi-inovasi baru yang mampu mempermudah hidup manusia. Namun perkembangan tersebut dapat berdampak negative pada manusia yang menjadi mager atau malas bergerak, seperti misalnya yaitu dampak munculnya smartphone yang semakin canggih dan mempermudah kehidupan. Padahal, kurang bergerak atau beraktifitas fisik dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular pada manusia seperti penyakit jantung, obesitas dan penyakit lainnya. Maka dari itu tidak akan salah jika pada tahun 2019 nanti semua masyarakat harus meningkatkan pelaksanaan GERMAS guna menjaga kesehatan agar tetap baik ditengah gempuran perkembangan zaman dan segala dampak buruk yang dibawanya.

3. Lebih keren jika pakai transportasi publik.

Tingkat polusi udara di Indonesia terutama di kota-kota besar kini cukup tinggi. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Semua kota besar di pulau Jawa berada pada kondisi pencemaran udara sedang dengan kadar PM10 berada antara 51 – 101 µgram/m3. PM10 merupakan partikel terlarut di udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikrometer (BMKG, 2018). PM10 dengan ukurannya yang kecil sangat mudah masuk ke saluran pernafasan dan mampu mengakibatkan infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA (Pujiastuti, 2013).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan secara individu untuk mengurangi polusi udara dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, karena memang salah satu sumber polusi terbesar adalah akibat emisi kendaraan bermotor. Masyarak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PREVALENSI MENINGKAT SETIAP TAHUNNYA, DIABETES MELITUS TIPE II MENJADI ANCAMAN SERIUS DUNIA

Polusi Suara, Bahayakah ?

Indonesia masuk 10 Negara dengan Penderita TBC Terbanyak